Screemo – Baru-baru ini google luncurkan GenCast yang merupakan model kecerdasan buatan terbaru mereka. Model AI ini dirancang untuk memprediksi cuaca dengan lebih akurat, bahkan dapat meramalkan kondisi ekstrem dan cuaca jangka panjang hingga 15 hari ke depan. Diciptakan oleh DeepMind, unit AI Google, GenCast diharapkan dapat membawa inovasi dalam dunia prakiraan cuaca, yang selama ini dianggap masih kurang akurat, terutama untuk prediksi jangka menengah dan panjang. Dengan peluncuran ini, Google menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menghadirkan teknologi yang mampu mendukung keputusan manusia dalam menghadapi cuaca dan perubahan iklim yang semakin ekstrem.
GenCast adalah model AI yang diciptakan untuk memberikan prediksi cuaca yang lebih akurat dibandingkan metode prakiraan cuaca tradisional. Dengan menggunakan teknik prakiraan ensemble, model ini mampu memberikan berbagai kemungkinan skenario cuaca, daripada hanya mengandalkan satu prediksi tunggal. Hal ini memungkinkan GenCast untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang cuaca. Ini sudah termasuk risiko kondisi ekstrem, seperti badai dan cuaca ekstrem lainnya. Teknologi ini dianggap lebih baik dibandingkan prakiraan cuaca yang saat ini digunakan oleh 35 negara di dunia, yang menggunakan metode European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) atau dikenal dengan metode ENS.
“Baca juga: Transformasi Kesehatan: Peran Teknologi dalam Era Modern”
Google menyebutkan bahwa model AI GenCast ini memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam memberikan prakiraan cuaca sehari-hari maupun cuaca ekstrem hingga 15 hari ke depan. Salah satu keunggulan utama dari GenCast adalah kemampuannya untuk memprediksi jalur badai dan siklon tropis dengan lebih akurat, termasuk memprediksi di mana badai tersebut akan mendarat. Dalam pengujian, hasil yang didapatkan oleh GenCast jauh lebih akurat dibandingkan metode ENS yang digunakan oleh banyak negara di dunia.
Menurut Ilan Price, peneliti dari Google DeepMind, “Unggulnya GenCast dari ENS menandai kemajuan AI untuk prediksi cuaca. Setidaknya dalam jangka pendek, model-model ini akan melengkapi pendekatan (prediksi cuaca) tradisional yang sudah ada.” Dengan demikian, GenCast diharapkan dapat menjadi pelengkap dari metode prakiraan cuaca yang telah ada, memberikan wawasan lebih jelas dan lebih tepat bagi masyarakat, terutama untuk perencanaan dan tindakan yang berkaitan dengan cuaca ekstrem.
“Simak juga: HP Gaming Nubia Red Magic 10 Pro Resmi Meluncur, Bawa Performa Gahar dengan RAM 24 GB”
DeepMind telah melatih GenCast dengan menggunakan data historis cuaca yang sangat luas, yang mencakup 40 tahun data cuaca global, mulai dari tahun 1979 hingga 2018. Data tersebut meliputi berbagai variabel cuaca seperti kecepatan angin, suhu, kelembapan, tekanan, dan faktor lainnya yang memengaruhi kondisi cuaca global. Selain itu, DeepMind juga memanfaatkan data prakiraan berbasis fisika untuk mengisi celah pada data historis yang tidak tersedia.
Proses pelatihan GenCast dilakukan dengan menggunakan Google Cloud TPU v5, yang merupakan akselerator AI canggih yang dirancang khusus untuk mempercepat proses pelatihan model AI. Dengan menggunakan infrastruktur ini, model GenCast mampu menghasilkan lebih dari 50 prediksi cuaca dengan berbagai probabilitas berbeda. Hal ini dapat mencakup prediksi cuaca dalam waktu 15 hari ke depan. Analisis yang dilakukan oleh GenCast juga berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Dibutuhkan hanya dalam delapan menit untuk menganalisa. Sementara metode tradisional membutuhkan waktu berjam-jam untuk melakukan hal yang sama.
Google berencana untuk menjadikan GenCast sebagai model AI yang terbuka. Supaya dapat digunakan oleh lembaga terkait prakiraan cuaca. Tidak hanya itu namun berguna bagi para ilmuwan untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas prediksi cuaca global. Melalui kolaborasi ini, Google berharap dapat menciptakan sistem prakiraan cuaca yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Dengan kemampuannya dalam memberikan prediksi cuaca yang lebih cepat dan lebih tepat, GenCast berpotensi memberikan manfaat besar bagi banyak sektor. Dimulai dari pertanian, transportasi, hingga mitigasi bencana alam. Adapun ke depannya, model AI ini akan terus dikembangkan untuk memberikan prakiraan cuaca yang lebih akurat dan relevan, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan data yang lebih lengkap.
Perubahan iklim yang semakin ekstrem menjadi tantangan besar bagi seluruh dunia. Bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan badai tropis, telah menjadi masalah yang semakin sering terjadi. Dengan menggunakan teknologi seperti GenCast, diharapkan para ilmuwan dan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Antisipasi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
Dengan memperkenalkan model AI ini, Google tidak hanya memperkenalkan teknologi canggih. Google juga memberikan solusi untuk masalah global yang semakin mendesak. Melalui inovasi ini, kita bisa mendapatkan prakiraan cuaca yang lebih akurat dan cepat. Dimana pada gilirannya akan membantu kita membuat keputusan yang lebih baik. Keputusan untuk meminimalisir risiko, dan mempersiapkan diri lebih baik terhadap perubahan cuaca yang tak terduga.